Jumat, Februari 27, 2009

Eh, Aku "Romantis", Lho!


Pernahkah anda mendengar atau mengetahui tentang "Eneagram"? Pernahkah seseorang (lawan jenis anda) mengatakan kepada anda bahwa anda orang yang romantis? Bagaimakah rasanya "dicap" sebagai orang yang "romantis"..??

Hehe.. Sepertinya untuk melanjutkan membaca tulisan ini mungkin kita harus saling menyamakan presepsi kita tentang kata "romantis". Apakah "romantis" yang akan saya bahas dalam tulisan ini adalah romantis dalam artian pandai merayu mesra pada lawan jenis, ahli melantunkan puisi-puisi soal "cinta", atau seperti ksatria dalam cerita-cerita abad pertengahan dari Eropa yang rela mempertaruhkan nyawanya melawan hewan buas untuk melindungi seorang putri? Haha.. salah besar Bung! Romantis yang akan saya bahas di sini adalah salah satu tipe keperibadian yang ada dalam "Eneagram"... Apa itu "Eneagram"? Bagaiamana keperibadian si tipe "Romantis"ini?

Sekilas Tentang Eneagram
Jujur, istilah “eneagram” merupakan istilah yang cukup
anyar bagi telinga saya. Pertama kali saya mendengar atau tahu istilah ini, sekitar 1 tahun yang lalu, ialah dari sebuah buku milik adik kelas saya di SMA, yang judulnya pun Eneagram, ditulis oleh Reene Baron dan Elizabeth Wagele. Buku berjudul Eneagram milik teman saya ini ternyata berisi tentang klasifikasi tipe-tipe keperibadian yang ada pada manusia. Ada 9 (sembilan) klasifikasi! Ada perfeksionis, penolong, pengejar prestasi, romantis, pengamat, pencemas, petualang, pejuang, dan pendamai. Wow! Menarik sekali cara pengklasifikasian ini! Lebih banyak daripada 4 tipe yang ada pada Personality Plus-nya Florence Litteur.

Mengapa bisa sampai ada 9 tipe? Saya tidak mengkap secara pasti sih, penyebab mengapa bisa sampai ada 9 tipe. Tapi, sejauh yang saya pahami, sembilan tipe keperibadian yang berkembang dari pada sufi di timur tengah dan kemudian disebarkan ke Eropa oleh Gurdijeff dari Russia ini menyebutkan bahwa “ia” terbentuk dari 3 “pusat” yang ada pada tubuh manusia, yaitu hati atau perasaan, kepala atau pikiran, dan perut atau naluri. Masing-masing pusat tersebut, jika ia menjadi dominan pada seseorang, ia akan menurunkan tiga tipe keperibadian. Contohnya, jika pusat yang dominan adalah “hati atau perasaan”, maka keperibadian yang diturunkan dari pusat itu adalah tipe penolong, pengejar prestasi, dan romantis. Begitu pula pada dua pusat yang lain, “kepala” akan menurunkan pengamat, pencemas, dan petualang. Sementara “perut” akan menurunkan pejuang, pendamai, dan perfeksionis. Satu hal lagi, “pusat” yang sama ini juga menimbulkan motivsi dasar yang sama dan membentuk sudut pandang yang hampir serupa. Jadi, ternyata ada jutaan orang di dunia yang kemungkinan memiliki motivasi dasar dan point of view terhadap dunia dengan cara yang sama dengan kita. Tapi, tentunya tiap individu memiliki keunikan masing-masing...

Wah, sebenarnya masih banyak hal menarik tentang 9 tipe keperibadian ini. Bacalah sendiri bukunya jika ingin tau lebih banyak.. Hahahaa!!

Ciri Tiap Keperibadian dalam Eneagram

Sekilas tadi telah saya sebutkan tentang 9 tipe keperibadian dalam eneagram ini. Ada perfeksionis, penolong, pengejar prestasi, romantis, pengamat, pencemas, petualang, pejuang, dan pendamai. Bagaimana ciri-ciri tiap-tiap orangnya?

Tipe penolong umumnya memiliki kepedulian yang tinggi, peka terhadap kebutuhan orang lain, dan juga penuh kehangatan. Lalu, orang dengan tipe pengejar prestasi umunya lebih energik, optimistis, percaya diri yang tinggi, dan “mata”nya menatap pada tujuan yang ingin diraih. Sementara itu, orang dengan tipe romantis cenderung memiliki perasaan yang peka, pribadi yang juga hangat seperti tipe penolong, dan sangat pengertian .

Selanjutnya, ada tipe pengamat yang orang-orangnya memiliki rasa dahaga yang tinggi akan ilmu pengetahuan, penuh rasa ingin tahu, sangat analitis, meskipun dia introvert . Lalu tipe pencemas yang menjunjung tinggi kesetiaan pada keluarga, teman, dan kelompoknya hingga ia manjadi sesorang yang bisa sangat dipercaya dan bertanggung jawab . Kemudian si tipe petualang yang selalu energik, optimistis, dan memiliki keinginan untuk memberikan sumbangsih bagi dunia .

Adapun tipe pejuang yang orang-orangnya terus terang, mengandalkan diri sendiri, percaya diri, dan protektif. Lalu ada pula tipe pendamai yang mudah menerima, senang membuat orang lain senang, dan merupakan pribadi yang selalu mencoba menyatu dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya . Dan terakhir, si tipe perfeksionis yang sesuai dengan namanya, merupakan orang-orang yang memegang prinsip dan berusaha menjalani hidup dengan standar ideal yang tinggi, serta relasistis dan penuh pertimbangan.

Itulah sedikit gambaran tentang ciri-ciri watak dasar orang dalam 9 tipe keperibadian di Eneagram. Jika ingin mengetahui lebih jauh lagi, ya.. bacalah sendiri bukunya.. hehe!

Satu hal lagi. Dalam eneagram ini dikenal sistem “sayap” dan “panah”. Artinya keperibadian yang anda miliki bisa jadi tidak benar-benar terkotak dalam salah satu dari 9 tipe yang ada, keperibadian anda mungkin dipengaruhi juga oleh tipe keperibadian yang ada di sebelah kiri dan kanan anda (dalam diagram Eneagram). Dan anda pun memiliki kecenderungan untuk bertingkah laku menyerupai tipe yang lain terhubung dengan tipe anda melalui garis-garis pada Eneagram. Seperti gambar di bawah ini...

Tentang Aku, si Romantis!
Nah, kalau tadi kita membahas semua tipe secara general, kini saya akan mengkhususkan pembicaraan pada tipe romantis, tipe dimana saya berada.. Tapi, dari manakah saya tau hingga dengan
semprulnya saya menyebut diri saya romantis? Tentunya itu tidak sembarangan dan seenak jidat sendiri, itu semua setelah saya mengisi semacam kuisioner yang terdapat dalam buku ini untuk mengetahui berada dalam klasifikasi apakah keperibadian yang dimiliki. Jadi, agar anda mengetahui yang mana tipe anda, jangan cuma baca tulisan ini tapi belilah (atau pinjamlah) buku ini dan isi “kuisionernya”..

Kita mulai pembicaraan tentang si romantis ini.. Romantis yang dimaksud sebagai nama bagi tipe ke-empat ini saya pikir bukanlah romantis dalam pengertian gombal seperti disebutkan di awal tulisan ini. Romantis dalam konteks eneagram berarti orang tersebut dimotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan dan ingin dipahami pula perasaanya oleh orang lain. Oleh karenanya, orang-orang romantis cenderung senang bergaul dengan orang yang suka memberinya pujian, orang-orang yang menjadi teman yang mendukung, menghargai bakat dan intuisi yang dimiliki oleh si romantis, dan orang yang bisa membuat si romantis merasa ceria, karena ia sebetulnya cukup sering durundung kesediahan. Tapi, sebaiknya jangan mengatakan bahwa si romantis ini terlalu sensitif atau bertindak berlebihan!

Wah, sepertinya repot sekali bergaul dengan si romantis ini, sangat sensitif perasaanya! Tapi, janganlah sungkan bergaul dengan mereka karena mereka ini orang yang berempati, mendukung, lembut, jenaka, penuh gairah, cerdas, membuka diri dan mudah akrab. Merka juga mampu memahami perasaan orang-orang di sekitanya dengan baik sehingga orang-orang romantis ini mampu menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain. Sisi positif lain dari orang-orang romantis adalah kreatif dan memiliki kepekaan estetis.

Namun, terkadang orang-orang romantis memang membuat kita kerepotan menjaga perasaanya karena mereka sangat mudah merasa sakit hati, mudah diselimuti perasaan kelam dan putus asa, dan sering merasa rendah diri. Selain itu, orang-orang romantis kerap kali merasa sangat bersalah ketika ia mengecewakan orang lain, sering merasa diabaikan, terobsesi dengan kekesalan, dan kadang menginginkan apa yang tidak dimilikinya.

Uh.. begitulah orang-orang yang romantis, seperti saya (jika anda memang mengenal si penulis blog ini..) perasaanya begitu peka, maka jagalah perasaanya agar tidak terluka.. Hahahaha!!!

Yap! Dari Sedikit ulasan tentang eneagram ini, hikmah yang saya pikir bisa diambil adalah bahwa tiap manusia itu berbeda satu sama lain. Maka, kita harus bisa mengenal tiap orang di sekitar kita dengan lebih dalam dan mengetahui bagaimana kecenderungan-kecenderungan yang ada pada dirinya agar interaksi kita tetap berjalan dengan sehat karena kita bisa saling memahami satu sama lain. Bagaimana menurut anda?

Data buku

judul : Eneagram; Menganal 9 Tipe Keperibadian Manusia dengan Lebih Asyik

penulis : Renee Baron & Elizabeth Wagele

penerbit : Serambi

tebal : 179 halaman


Selasa, Februari 17, 2009

Mari Berbagi Hikmah dari Pengalaman

Ada benarnya idiom don’t judge book by its cover. Dan mungkin idiom ini perlu ditambahkan pula dengan “jangan sampai tertipu juga dengan judulnya”.. Hehe.. Ya, itulah pengalaman saya ketika membaca sebuah buku yang (saya kira) berjudul “11 Amanah Lelaki” yang ditulis oleh Bayu Gawtama dan diterbitkan oleh Gema Insani. Untungnya buku ini saya dapatkan dengan meminjam dari salah seorang sahabat saya. Jadi tidak kerugian secara finansial di sini.. hehe.. Entahlah sahabat saya itu merasakan hal yang sama dengan saya atau tidak. Tapi bisa jadi lebih, karena ternyata isi buku ini sangat berbeda dengan ekspektasi ketika anda pertama kali melihat judulnya. 11 Amanah Lelaki mungkin akan membuat asosiasi di otak anda bahwa isi buku ini adalah 11 tanggung jawab atau jurus-jurus yang harus dimiliki pria untuk bisa sukses dunia dan akhirat, karena penerbitnya saja Gema Insani, yang selama ini terkenal sebagai penerbit buku-buku islami. tapi, sekali lagi saya katakan, ternyata isi buku ini tidak tercermin dari judul utama buku ini. Meskipun demikian, saya yakin, saya tidak rugi waktu dengan meluangkan waktu membaca buku ini. Kenapa?

Saya menemukan buku ini pertama kali di meja sahabat yang menjadi teman kosan saya itu. Melihat buku itu sedang nganggur saya pun mengambilnya (tentunya dengan izin si empunya..). Judulnya sangat menarik, eye cathing gitu.. apalagi bagi yang sedang berusaha menjadi sosok laki-laki idaman.. ehem.. mungkin dari buku ini bisa ditemukan jurus-jurus ampuh untuk mencapainya.

Kemudian, saya pun beranjak dan membuka halaman daftar isi. Hemm.. saya agak heran, kenapa pembagian bab dalam buku ini tidak berdasarkan ke-11 jurus itu? Dan kenapa hanya ada 7 bab, yang sepertinya masing-masing bab tersebut hanya merupakan kumpulan kisah pengalaman dalam sautu kategori yang sama..? Big question mark muncul dalam benak saya.. Apa sebenarnya isi buku ini..?

Bab pertama yang bertajuk “Dan, Mutiara Itu Bernama Sahabat” pun saya baca. Kata demi kata, kalimat demi kalimat, hingga akhirnya satu bab yang ternyata berisi pengalaman masa lalu si penulis dengan sahabat-sahabatnya itu selesai saya baca. Pertanyaan tentang apa sebenarnya isi buku ini mulai bisa diterka jawabannya. Ternyata buuku ini berisi kumpulan pengalaman hidup si penulis yang kemudian ia coba gali hikmah dibaliknya.

Setelah menyadari bahwa ada indikasi buku ini lebih bercerita tentang pengalaman dan hikmah yang ada dibaliknya, sepertinya sangat menantang untuk mengetahui pengalaman-pengalaman apa lagi yang penulis ceritakan dalam buku ini. Dan saya pun berfikir bahwa “11 jurus” itu ada di antara kepingan-kepingan hikmah dari kisah-kisah ini. Buku inipun terus saya nikmati. Beberapa kisah yang penulis sampaikan dalam buku ini cukup memberikan kesan bagi saya.

Kisah pertama yang saya pikir sangat berkesan bagi saya adalah kisah yang berjudul “Mencoba Mengerti”. Kisah ini menceritakan pengalaman si penulis saat ia pernah menjadi seorang kenek (kondektur) angkot. Tidak lama penuilis (selanjutnya mari kita panggil “mas Gaw”) menjadi kenek. Karena sikapnya yang “menggratiskan” nenek-nenek tua maupun sahabat-sahabatnya serta tidak pernah marah terhadap penumpang yang tidak membayar ongkos sesuai tarif yang menumpang di angkot tempat ia bekerja, sang supir justru memecat mas Gaw dari pekerjaanya. Pengalaman menjadi kenek ini memberi banyak pelajaran bagi mas Gaw, terutama tentang bagaimana kehidupan sehari-hari berikut “suka-duka” menjadi seorang kondektur sehingga bisa memaklumi mengapa terkadang mereka marah minta ampun kalau ada penumpang yang membayar kurang dari tarif. Ya! Bagi orang-orang seperti itu, seratu-dua ratus rupiah (mungkin sekarang 500-1000) sangat berharga! Sangat “menentukan” bagaimana mereka bisa melanjutkan kehidupan mereka dan keluarganya. Mungkin banyak dari kita yang tidak mengerti hal ini sehingga kembalian kurang gopek saja kita ngomel-ngomel sampai mencaci-maki si supir angkot. Padahal, jika kita bisa memahami keadaan mereka, tentunya kita bisa bersikap lebih arif terhadap mereka.

Kisah kedua yang cukup memberikan kesan yang mendalam bagi saya adalah kisah yang mungkin lebih tepat disebut "curcol" alias curhat colongan dari Mas Gaw tentang kesehariannya sebagai seorang ayah. Di situ beliau menceritakan suka-duka menjadi seorang ayah. Bagaimana kecemasan seorang ayah akan masa depan keluarganya. Dengan rizki yang tersedia, apakah keluarga esok hari bisa terpenuhi kebutuhan perutnya, apakah anak tersayang besok bisa melanjutkan sekolahnya, dan berbagai kecemasan lainnya. Bagian ini membuat hati saya terenyuh saat membacanya. Baru sadar saya, ternyata begitu berat pengorbanan orang tua untuk membesarkan anak-anaknya, juga untuk menjaga keutuhan keluarga yang dimiliki. Duh.. Di Masa depan kan Insya Allah saya bakal jadi ayah juga (entah berapa tahun lagi.. yang jelas lulus kuliah dulu..). Ternyata tidak mudah ya! Hehehe..


Bagaimana dengan "11 jurus" yang saya cari.. Hehe.. tenyata memang tidak ada! lha buku ini bukan buku silat,, kok nyari jurus-jurus segala.. Salah lah yaw..^^


Ya.. tentunya masih banyak kisah-kisah lain dalam buku ini. Setiap kisah yang memiliki hikmah. Banyak yang begitu menyentuh dan erat sekali dengan kehidupan kita.. Baca saja sendiri untuk lebih lengkapnya.. hehe..


Terakhir, point penting yang saya tangkap dari buku ini adalah "jangan ragu untuk membagikan kisah-kisah dalam hidup kita yang mana dari kisah-kisah itu kita bisa memetik suatu hikmah dan pelajaran". Dengan berbagai, tentunya kita bisa memberikan sedikit ilmu kita tentang kehidupan ini pada orang lain. Tentunya tidak ada ilmu yang tidak berguna, sekalipun itu ilmu tentang kehidupan. Dan ingat, ilmu yang diamalkan pun menjadi salah satu bekal kita di akhirat kelak. Mungkin dengan membagikan hikmah dari kisah-kisah dalam kehidupan kita, kita bisa ikut menyebarkan nilai-nilai positif dari kehidupan dan mempertebal tabungan amal kita. semoga!