Hwah, setelah sekian lama “puasa ngeblog” akhirnya bisa blogging lagi, mumpung uan dah selesai, hwehehe...
Mungkin dalam tulisan kali ini, saya mau sedikit cerita-cerita saja tentang Ujian Tulis UGM (utul-UGM) dan Ujian Nasional (UN). Agak basi mungkin ya, soalnya utul sediri berlangsung tanggal 13 April (pas pilkada jabar) dan UN sendiri berakhir sejak kamis minggu lalu (24 April), tapi ya, ga apa-apalah, sekalian berbagi pengalaman dan opini saja...
Utul
Utul ugm ini diselenggarkan serentak di beberapa kota di Indonesia, minggu 13 april 2008, saya dan teman-teman smansa yang juga ikut utul ikut tes yang di Serpong, Tanggerang, lokasi tes paling deket dari Bogor. Yang berangkat kolektif dari smansa ada sekitar 50an orang. Kami beangkat dengan 1 bis sewaan dan 1 mobil APV punya smansa. Saya kebetulan kebagian berangkat dengan APV. Kami semua berangkat sekitar jam 5 pagi, karena ujian bagi kelompok ipa dimulai jam 7. Di Serpongnya sendiri ujian dibagi ke tiga tempat, MAN Insan Cendikia, SMAN 1 Cisauk, dan SMPN 2 Puspitek. Saya yang ikut ujian kelompok ips, karena milih jurusan psikologi, ujiannya di SMPN 2 Puspitek.
Ujian untuk lompok ips dimulai jam 10, sedangkan rombongan dari smansa sudah tiba di sana sejak sekitar jam 7 pagi. Punya waktu kosong tiga jam, 1.5 jam pertama kita pakai sedikit mereview materi-materi yang akan diujiankan, sedangakan sisa waktunya kami pakai sholat duha dan bercanda-tawa, menghilangkan ketegangan menjelang ujian, hehehe...Oh ya, di SMPN 2 Puspitek ini ruang kelasnya agak unik menurut saya, karena ruangannya yang tinggi dan di sisi sebelah atasnya terdapat jendela yang membuat ruangan kelas menjadi terang, sepertinya tidak lagi membutuhkan lampu selama matahari masih bersinar.
Ada juga cerita unik di ruang ujian yang saya tempati, ruang 3, menjelang akhir waktu, pengawas berkeliling “mengunjungi” masing-masing peserta, ketika sampai di salah satu peserta, sang pengwas nampak heran karena peserta tersebut berpenampilan berbeda dengan foto yang ada di album panitia, di album panitia peserta tersebut berambut gondrong, sementara ketika ujian, dia tampil dengan kepala botak! Nah lho, itu orangnya yang asli apa “joki”... hwehehe.
Jam 4 sore, ujian berakhir, kertas jawaban dikumpulkan, kemudian dimasukkan ke dalam amplop, dan kemudian amplop tersebut disegel kembali. Sebelum pulang, semua peserta membubuhkan cap jempol kirinya pada album panitia, dan setelah itu, sholat ashar dan pulang. Di mobil APV smansa, rombongan smansa langsung bercanda tawa lagi, kali ini melepas stres setelah kita berpusing-pusing mengerjakan soal. Hwah...
UN
Ini dia, Ujian Nasional, ujian yang serentak dilakukan oleh seluruh siswa sekolah mengenah atas, dan sekolah menengah kejuruan di seluruh Indonesia. Ujian yang mentukan lulus tidaknya seorang siswa dari sekolahnya, mengevaluasi sejauh mana hasil pendidikan yang mereka tempuh selama tiga tahun terakhir ini. Dalam ujian kali ini, masing-masing jurusan (untuk SMA) punya 6 mata pelajaran (ipa: bahasa Indonesia, matematika, bahasa inggris, kimia, fisika, dan biologi; semntara ips: bahasa Indonesia, matematika, bahasa inggris, geografi, ekonomi, dan sosiologi) yang harus “ditaklukkan”, harus dikalahkan dengan skor diatas 5,25.
22 April, hari yang diannti-nantikan tersebut datang, siap-tidak siap, semua harus dihadapi, tidak ada lagi kata mundur! Bel berbunyi, dan pertanyaan-pertanyaan di beberapa lembar kertas putih terbitan diknas itupun harus dilahap satu-persatu. Susah-gampang memang relatif, itu semua tergantung bagaiamana persiapan dan kesiapan kita, fisik, otak, maupun mental. Sangat disayangkan memang, terjadi kecurangan disana-sini, soal bocor, kunci jawaban bocor, dan banyak lagi kecurangan lainnya. Tapi, saya sendiri tidak bisa besikap suci, meskipun ini memalukan, tapi saya harus mengakui, justru di hari terakhir saya tidak bisa mengerjakan soal-soal itu sendirian. Ah, betapa memalukannya diri ini, seakan merasa seperti seorang kiai yang akhirnya tewas ketika melakukan kemaksiatan. Astaghfirullah...
Yah, semua sudah terjadi, kini saatnya berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, semua terserah kehendak-Nya kini. Kita tinggal berdoa memohon yang terbaik, dan semoga Ia selalu memberi kita yang terbaik. Semoga kita semua lulus! Amin...
Setelah ujian berakhir...
UN memang sudah berakhir, tapi ujian belum sepenuhnya berakhir. Setelah ini masih ada ujian-ujian lain, ujian praktek, ujian sekolah, dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi. Kita belum bisa “berleha-leha”, belum bisa bersatai-santai, meskipun ujian-ujian tadi berakhir, selalu ada hal lain harus kita kerjakan, ada hal lain yang harus kita selasaikan atau kita raih! Karena sesuai hukum alam, selama kita masih hidup, akan selalu ada pekerjaan baru setalah pekerjaan yang lain kita selesaikan. Jangan sampai kita terlena dan larut dalam kebahagiaan atau duka setelah sesuatu berakhir, selalu ada hal lain yang menanti untuk diselesaikan. Jadi, ayo tetap berjuang! Karena perjuangan kita mencapai mimpi dan cita-cita belum selesai, bahkan mungkin, “pertandingan baru saja dimulai!”
Hwehehe....
(0428:7.15)