Kamis, Desember 27, 2007

Menjadi Laki-laki Sejati… (resensi)


Minggu lalu, saya dapat tugas dari guru Bahasa Indonesia saya untuk membuat resensi sebuah cerpen. Sebenarnya tugas ini merupakan tugas perbaikan nilai (remedial) ulangan, hehehe... tapi bersyukur juga lho, kena remidial yang ini (yang lain nggak deh!). Soalnya, dari situ saya dapat kesempatan untuk membaca cerpen-cerpen yang keren..! salah satunya cerpen berjudul “Laki-laki Sejati” karya Putu Wijaya, seorang sastrawan Indonesia yang terkenal serba bisa.

Nah, tulisan berikut ini merupakan rangkuman dari tugas resensi tadi, selamat membaca!

Cerpen ini bercerita tentang sorang remaja perempuan yang bertanya kepada ibunya bagaimana sih ciri-ciri seorang laki-laki sejati itu? Jika ia (si anak perempuan) itu berhasil menemukannya nanti ia ingin menikahi laki-laki sejati itu, ingin menjadikan laki-laki sejati itu pasangan hidupnya. Namun, Ibu dari anak perempuan itu akhirnya berkata bahwa laki-laki seperti itu sudah tidak ada! Sia-sia saja memimpikan laki-laki seperti itu, tidak akan ketemu! (Nah lho!)

Tokoh dalam cerpen ini hanya ada 2, yaitu si anak perempuan dan ibunya. Si anak perempuan adalah seorang anak yang memiliki keingintahuan yang luas, agak mudah putus asa, kurang pergaulan namun pintar. Sementara sang ibu, adalah seorang ibu yang bikasana, keibuan, tegas, penuh kasih sayang. Dengan alur maju cerpen ini menjelaskan bagiaman ciri-ciri seorang laki-laki sejati dari sudut pandang seorang wanita (si Ibu). Menurut ibu dari anak perempuan itu “...Seorang laki-laki tidak menjadi laki-laki sejati hanya karena dia berjasa, berguna, bermanfaat, jujur, lihai, pintar atau jenius. Seorang laki-laki meskipun dia seorang idola yang kamu kagumi, seorang pemimpin, seorang pahlawan, seorang perintis, pemberontak dan pembaru, bahkan seorang yang arif-bijaksana, tidak membuat dia otomatis menjadi laki-laki sejati!...” Tapi, menurut si Ibu, laki-laki sejati adalah “...seorang yang melihat yang pantas dilihat, mendengar yang pantas didengar, merasa yang pantas dirasa, berpikir yang pantas dipikir, membaca yang pantas dibaca, dan berbuat yang pantas dibuat, karena itu dia berpikir yang pantas dipikir, berkelakuan yang pantas dilakukan dan hidup yang sepantasnya dijadikan kehidupan..” dan juga “...Seorang laki-laki sejati adalah seorang laki-laki yang satu kata dengan perbuatan!...”

Konflik terjadi dan mencapai klimaksnya ketika sang ibu berkata kepada anak perempuannya itu bahwa laki-laki seperti itu sudah tidak ada! Sudah habis! Mendengar hal itu, si anak perempuan pun merasa putus asa, merasa patah hati, ia kecewa karena laki-laki seperti yang ia impikan sudah tidak ada lagi. Meskipun si anak perempuan menunjukkan keputusasaannya, sang ibu menyuruhnya keluar, bergaul dengan masyarakat , dan carilah seorang laki-laki, siapapun dia, bagaimanapun wataknya, bagaimanapun pendidikannya. Di akhir cerita, sebagai resolusi, sang ibu kembali berkata kepada anaknya untuk jangan ragu untuk bergaul dengan laki-laki, karena setiap perempuan dapat menjadikan seorang laki-laki menjadi laki-laki sejati dengan memberinya cinta, cinta yang tulus.

Disamping mengajak kita untuk mengetahui bagimana sosok seorang laki-laki sejati itu, cerpen yang cocok untuk kalangan remaja sampai orangtua ini juga mengajak pembacanya untuk tidak ragu lagi mendiskusikan berbagai nilai-nilai penting dalam kehidupan bersama keluarga. Seperti yang terlihat di bagian awal cerpen ini, dimana diceritakan sebenarnya ibu si anak perempuan itu juga pernah ingin bertanya hal yang sama kepada ibundanya, namun ketika itu hal tersebut dianggap tabu, dan ia dianggap belum siap untuk mengetahui lebih jauh tentang rahasi-rahasia dala hidup ini. Ya, zaman memang telah banyak berubah, sudah bukan saatnya lagi untuk men-tabukan masalah-masalah yang terjadi pada kebanyakan remaja yang sedang mengarungi masa remajanya. Di usia remaja ini kita memang banyak membutuhkan bimbingan dari keluarganya dan lingkungannya sebagai bekal kita mengarungi masa remaja dengan selamat, dan menjadi bekal bagi kehidupan di masa dewasa, maupun masa-masa setelahnya.

Secara keseluruhan yang membuat saya kagum akan cerpen ini ialah pada tema yang diangkat, deskripsi tentang sosok laki-laki sejati yang disampaikan, dan gaya bahasa yang digunakan. Tema yang diangkat begitu akrab dengan kehidupan keseharian kita, terutama para remaja yang sering mendambakan sosok ideal dari seseorang yang mereka cintai, dan juga tentang bagaimana masalah-measalah remaja yang dulu tabu untuk dibicarakan kini dicoba untuk dikurangi ke-tabuannya. Deskripsi tentang sosok seorang laki-laki sejati dalam cerpen ini juga sangat gamblang dijelaskan, meskipun agak terkesan bertele-tele. Namun, tetap mudah dimengerti karena bahasa penyampaiannya yang sederhana.

Jadi secara keseluruhan cerpen ini menurut saya sangat bagus, meskipun di bagian akhir kurang dijelaskan “cinta” yang seperti apa yang dapat membuat laki-laki manapun menjadi seorang laki-laki sejati.

Cerpen “Laki-Laki Sejati” ini dapat dilihat di http://kumpulan-cerpen.blogspot.com

Rabu, Desember 26, 2007

Katak dan Angsa

Suatu hari, ada dua ekor angsa yang sedang bersiap-siap untuk terbang ke arah timur untuk melakukan migrasi tahunan. Ketika itu, seekor katak yang penuh semangat menghadapi hidup, meminta tolong untuk diajak bermigrasi.

Karena kebaikannya kedua angsa ini tidak keberatan jika si katak ikut dalam migrasi mereka. Namun, mereka bertanya-tanya, bagaimana cara membawa katak ini?

Katak yang penuh semnagat hidup ini akhirnya mendapatkan ide kreatif. Ia mengambil sebuah akar rumput panjang yang kuat, kemudian meminta kedua angsa tersebut untuk memegangi kedua ujungnya dan membawanya terbang. Sementara, si katak bergelantungan di tengah-tengahnya dengan menggunakan mulutnya.

Perilaku kedua ekor angsa dan seekor katak ini sangat luar biasa. Mereka terbang, terbang semakin tinggi. Beberapa hewan lain melihatnya dari bawah dengan penuh kekaguman. Kemudian, salah satu diantara mereka berteriak “ siapa yang pandai dan memiliki ide luar biasa ini?”

Ketika katak mendengar teriakan itu, ia menjadi sombong, kemudian membuka mulutnya dan berteriak “Aku!!!” kontan si katakpun terjatuh berkeping-keping.

Itulah gambaran dari kehidupan ini. Begitu banyak kreativitas yang kita miliki dan kita hasilkan, namun semua itu justru menghancurkan kita, karena kita karena kita tidak tahan menerima pujian-pujian, sehingga lupa kan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Berhati-hatilah dengan kepandaian dan kreativitas kita, karena jika salah justru akan menjadi bumerang bagi kita. Nggak mau kan bernasib sepert katak yang tadi...

Dikutip dari “Matinya Kreativitas” dalam buku Hidup Untuk Hidup, Masrukhul Amri. Dar!Mizan. Bandung. 2004

Senin, Desember 10, 2007

Gaya Belajar Efektif

Gaya Belajar Efektif

Setiap orang pasti mempunyai cara atau gaya belajar yang berbeda-beda. Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Nah, artikel berikut menjelaskan tujuh gaya belajar yang mungkin beberapa diantaranya ada diantara kita kita atau teman-teman kita, bisa juga kita coba terapkan agar hasil belajar kita lebih baik:

1. Belajar dengan kata-kata.

Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.

2. Belajar dengan pertanyaan.

Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil akhir atau kesimpulan.

3. Belajar dengan gambar.

Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.

4. Belajar dengan musik.

Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.

5. Belajar dengan bergerak.

Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.

6. Belajar dengan bersosialisasi.

Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.

7. Belajar dengan Kesendirian.

Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri.

Nah, sudah tahu kan berbagai macam gaya belajar yang efektif, silahkan pilih slah satu yang kira-kira paling cocok dengan anda. Selamat mencoba, semoga berhasil!!!

Artikel ini bisa juga dilihat di: http://infinite-ardhy.freehostia.com/

Dikutip dari : http://www.e-smartschool.com/uot/001/UOT0010011.asp dengan perubahan seperlunya.

Jumat, Desember 07, 2007

Sikap Mental seorang juara

Sikap Mental seorang juara

Pernah dengar istilah mental juara? Tau apa maknanya? Jangan salah lho! Mental jaura tidak berarti hanya dimiliki oleh mereka-mereka yang memenangkan sebuah kompetisi, mental juara juga berarti kita tangguh menghadapi semua tantangan dalam hidup, serta mampu bangkit dari kegagalan atau ketidakberhasilan yang kita alami untuk meraih kesuksesan. Jadi, memiliki mental juara juga berarti kita akan terus maju berusaha meraih impian dan cita-cita tanpa kenal menyerah dan putus asa! (betul?!).

Mari kita belajar dari seorang juara bagaimana sikap mental yang mereka punya sehingga dapat mencapai prestasi yang luar biasa.

Yang pertama adalah kemauan mereka untuk membayar harga dari sebuah kesuksesan. Mereka sadar bahwa untuk sukses dibutuhkan suatu pengorbanan baik dari segi materi maupun waktu. Banyak atlet juara yang harus merelakan masa kecil mereka pergi begitu saja karena mereka harus melakukan latihan rutin yang menyita waktu.

Para juara tidak mudah dipengaruhi oleh orang disekitarnya terutama yang bernama negative, bahkan meragukan kemampuan mereka. Mereka punya keyakinan atas cita cita yang mereka ingin capai. Dan mereka sadar untuk mencapainya mereka harus terus belajar untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu mereka terbuka buat hal hal positif dari orang lain. Bahkan mereka dapat bekerja sama dengan orang lain selama itu memberi pengaruh positif.

Mereka mempunyai integritas yang dapat dipertanggung jawabnya. Mereka tidak harus diawasi untuk dapat melakukan hal hal yang positif. Mereka tahu bahwa membangun intregritas dan sikap yang seperti itu tidak mudah sehingga mereka biasanya mau belajar dari orang orang yang telah sukses.

Dan yang terakhir tentunya konsistensi, semangat dan jujur merupakan aspek tambahan yang dapat membantu kita mempercepat suatu kesuksesan dan sebaliknya akan membuatnya menjadi lebih langgeng.

Selamat mencoba! Semoga berhasil! Dan tetap semangat!!!

bisa juga dilihat di: http://infinite-ardhy.freehostia.com
Dikutip dari http://yohanestantama.com/2007/sikap-mental-seorang-juara/ dan dari berbagai sumber lainnya.