Senin, Januari 26, 2009

BALAPAN untuk Meraih Masa Depan


Sabtu, 24 Januari 2009 sekitar pukul 8 pagi. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta berkumpul di halaman depan ruang kepala sekolah SMA Negeri 1 Bogor (smansa). Lengkap dengan atribut berupa jaket almamter dari perguruan tinggi masing-masing serta pengeras suara, berbagai seruan mereka sampaikan untuk sekolah yang menjadi almamater mereka ini.. Tak perlu khawatir, karena ini bukan aksi untuk menuntut pengunduran salah satu pihak yang ada di sekolah ini. Bukan pula demonstrasi untuk menentang salah satu kebijakan sekolah yang sama sekali tidak populer. Apa yang terjadi di hari sabtu pagi itu hanyalah rangkain persiapan panitia acara BALAPAN, Bajigur Plin-plan Peduli Masa Depan.
Bajigur Plin-Plan Peduli Masa Depan atau BALAPAN ini merupakan suatu kegiatan pengenalan lingkungan dan kehidupan kampus berikut informasi tentang fakultas, jurusan dan berbagai macam pendidikan yang diberikan oleh perguruan-perguruan tinggi yang ada di Indonesia, terutama perguruan tinggi dimana ada alumni smansa yang belajar di sana. Acara ini sendiri diselenggarakan oleh kami (termasuk saya juga, lho! hehe..) alumni smansa angkatan 2008. Oh ya, mungkin ada sebagian pembaca yang agak bingung kenapa sejenis minuman yang begitu nikmat diminum saat udara dingin (bajigur) bisa mengadakan suatu acara pengenalan kampus. Tentunya “bajigur” disini bukanlah “bajigur” dalam makna harfiahnya.. (ya iyalah..!!) “Bajigur”, atau Bajigur Plin-Plan ini adalah “nama” dari angkatan yang masuk smansa pada tahun 2005 dan akhirnya lulus 100% pada tahun 2008, yang akhirnya di sela-sela liburan semester dan ujian semester (bagi teman-teman Bajigur yang ada di IPB) dapat menyelenggarakan acara ini. Kalau ada pertanyaan lagi, kenapa dinamakan bajigur? Tanyakan saja jawabannya pada yang nge-MOS waktu itu, hahaha..!
(Kembali ke alur pembicaraan yang benar) Acara pengenalan kampus semacam ini bukanlah yang pertama diadakan di smansa. Tahun lalu, awal 2008, alumni smansa angkatan 2007 juga mengadakan acara serupa dengan tajuk BOM WAKTU, Borok (nama angkatan 2007) On the Move Wanna Talk About University. Jika saat BOM WAKTU diselenggarakan oleh angkatan Borok untuk angkatan Bajigur, maka acara kali ini acara yang diadakan adalah dari angkatan Bajigur untuk angkatan Gatot Kaca (adek kelasnya Bajigur..).
Kemudian, mungkin sebagian dari anda yang membaca tulisan ini akan bertanya lagi, kenapa sih kalian mau repot-repot ngadain acara kayak begini? Hahaha! Karena inilah salah satu bentuk “cinta” kami pada sekolah kami dan pada adek-adek kelas kami agar mereka tidak salah langkah dalam mempersiapkan masa depan mereka.. ciee.. Yah, apapun gombalan soal alasan ini, insya Allah acara ini semata-mata dimaksudkan untuk meraih ridho Allah dengan cara memberikan informasi semampunya kepada adek-adek kami agar mereka mampu meraih cita-citanya dan tidak salah langkah dalam mempersiapkan masa depannya.. Aamin.. hehehe..
Kemudian, bagaimana acara ini sendiri berlangsung? Yap! Karena visi dan misi dari acara BALAPAN ini mirip dengan BOM WAKTU, pada intinya apa yang hendak disampaikan pun sama, informasi umum selengkap mungkin tentang perguruan-perguruan tinggi yang dihuni anak-anak Bajigur. Rangkaian talkshow tentang kiat-kiat memilih jurusan dan perguruan tinggi yang ada pada BOM WAKTU tetap dipertahankan keberadaanya di acara BALAPAN ini. Sedikit gebrakan pada BALAPAN ini terdapat pada bagian pengenalan kampus dan jurusannya-nya. Jika saat BOM WAKTU stand-stand (berupa ruangan kelas) kampus yang ada dibagi menjadi stand-stand fakultas dan jurusan, misalnya stand kedokteran, stand psikologi, stand teknik, stand seni rupa dan desain, dsb. Dan tiap-tiap stand tersebut diisi oleh anak-anak Borok yang berbeda perguruan tapi sama fakultas atau jurusannya, maka di BALAPAN ini stand-stand kampus yang ada dibagi menjadi stand-stand perguruan tinggi. Maka terdapatlah 9 stand yang dibagi berdasarkan jumlah anak Bajigur yang ada di perguruan tinggi tersebut. Kesembilan stand itu adalah: stand IPB, stand “universitas Jawa”, stand UNPAD, stand “D-3”, stand UGM, stand “PTS”, stand ITB, stand “institut teknologi”, dan stand UI.
Kemudian, gebrakan lainnya adalah jika saat BOM WAKTU tiap peserta dibebaskan berpencar ke stand fakultas yang diminati masing-masing, pada BALAPAN ini peserta dibagi dalam kelompok berdasarkan kelasnya dan dengan ditemani dua orang tour guide peserta “diwajibkan” mengunjungi setiap stand yang ada. Kelompok-kelompok ini mengunjungi tiap stand dengan waktu di masing-masing stand selama 17 menit. Cukup singkat memang, dan mungkin belum semua informasi tergali dalam waktu sesingkat itu. Untungnya tiap stand menyediakan nomor contact person sehingga informasi lebih lanjut dapat peserta tanyakan di lain kesempatan (gebrakan baru juga nih.. hehe!). Dengan ini diharapkan wawasan para peserta tentang kampus-kampus serta jurusan-jurusan yang ada di tiap-tiap perguruan tinggi di Indonesia menjadi lebih luas, dan mereka memiliki banyak alternatif pilihan “jalan” dalam mencapai cita-citanya.

Akhir kata, sebagai orang yang juga terlibat dalam penyelenggaraan acara ini (meskipun cuma tour guide..) saya ingin menyampaikan bahwa semoga teman-teman Gatot Kaca dapat meraih apa yang dicita-citakannya. Semoga kalian dapat terus mengharumkan nama smansa kita tercinta, semoga kalian mampu membahagiakan orang-orang yang kalian sayangi, dan semoga melalui kalian-kalian inilah Indonesia bisa bangkit menjadi bangsa yang lebih maju. Jangan pernah menyerah dalam berusaha dan yakinlah bahwa Allah akan selalu menunjukkan jalan yang terbaik bagi kalian.. Semoga sukses! Dan jangan lupa lanjutkan tradisi positif dari penyelenggaraan acara Balapan ini.. hehehe...

Rabu, Januari 07, 2009

Untukmu Saudaraku

Awan kelabu belum juga beranjak pergi dari tempat saudaraku nun jauh di sana,
Ini memang pertanda hujan, tapi bukan air, ini hujan api
Api-api yang keluar dari burung-burung besi yang otaknya termakan ide-ide keji tidak tau diri!
Burung-burung besi yang tuan-tuanya telah merobek-robek nilai-nilai kemanusiaan demi sebuah cita-cita tiada berdasar..

Hujan api kini telah mengakibatkan bajir darah dan air mata,
Di tempat lain, di tempat yang masih memiliki nurani, banjir manusia berusaha menujukkan simpati..
Tapi nurani ini pun kian lama kian perih,
Karena burung-burung yang keji itu belum puas menumpahkan darah,
Burung-burung itu masih ingin memenuhi hasrat tuan-tuanya untuk melihat kehancuran..

Dasar tuan tidak tahu diri, dasar tuan berhati iblis!
Belum puas burung-burungmu merenggut jiwa-jiwa belia dan yang tiada berdosa, kini kau juga kerahkan badak-badakmu tuk memangsa lebih banyak jiwa,

Dasar tuan tidak tahu diri, dasar tuan berhati iblis!
Tertutup sudah sisi manusia dari diri kalian! Kalian bukan lagi manusia!
Manusia bukanlah pendendam, hanya iblis yang membalas dendam!
Manusia punya perasaan, tidak akan melakukan ketidakadilan!
Manusia punya hati, tidak akan melanggar ucapan sendiri!

Dasar tuan tidak tahu diri, dasar tuan berhati iblis!
Kau tutup mata hati saudara-saudara kami yang lain dari kekejian yang kau lakukan
Kau cuci otak saudara-saudara kami yang lain untuk tak acuh pada kenyataan
Kau sibukkan saudara-saudara kami yang lain hingga hilang rasa kepedulian,
Dasar kalian, iblis!

Oh, wahai saudara-saudaraku di sini, aku ingin turut dalam barisan kalian yang masih memiliki hati
Oh, wahai saudara-saudaraku di sini, mari kita hidupkan pula hati-hati saudara kita yang masih tertutupi
Oh, wahai saudara-saudaraku di sini, nilai-nilai yang kita miliki pastinya ikut menentang agresi ini dan nilai-nilai yang kita miliki pasti berpihak pada yang terdzalimi,
Oh, wahai saudara-saudaraku di sini, mari kita bantu saudara kita yang bersimbah darah di sana, yang berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan!
Mari kita bantu dengan bantuan yang sesuai, Mari kita bantu dengan bantuan yang proporsional..

Aku yakin saudara-saudara kita yang berjuang akan menang
Aku yakin simpati yang kita berikan akan meningkatkan daya juang
Aku yakin doa yang kita panjatkan akan memberikan kekuatan...

Saudara-saudaraku yang sedang berjuang, jangan menyerah pada penindasan,
Saudara-saudaraku, jangan takut akan kekuatan senjata mereka,
Saudara-saudaraku, yakinlah akan kekuatan kalian, karena kalian memiliki ke-tauhid-an,
Saudara-saudaraku, kami akan mendukungmu semampu kami,
Kami akan mendoakan perjuanganmu di setiap sujud kami
Kami akan selalu mendukung dan mendoakan kalian,
Karena kalian adalah saudara kami..

Minggu, Januari 04, 2009

Sebuah Catatan Perjuangan

Tetes air membasahi bumi
Mengiriingi awal penulisan kisah dalam bab ini
Kisah yang kutulis kala mata terpejam
Tuk mengkhayal mimpi nan menghujam

Meskipun penuh tanda tanya, meskipun akhir adalah misteri
Kerasnya asa membuat tinta tetap menari
Menari dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan
Memanjatkan doa-doa pengharapan

Bait demi bait, sambil ku tatap langit
Kumulai roman cita ini dengan sebuah mimpi
Mimpi tentang kisahku di bumi ini
Kisah yang menuntunku supaya ku tak mati sebagai penyakit

Kisah terus mengalir
Dengan aliran perjuangan dan doa
Dengan aliran semangat dan cinta
Dengan bumbu suka dan duka
Tiada putus cerita mengalun, tiada putus mimpi di mata

Akhirnya tiba saat bertarung
Hati menggebu menangis ragu
Hampir mustahil mimpi tercipta
Nyaris asa tiada berdaya
Namun, masih ada Yang Maha Kuasa,
Kuatkan genggaman, yakinkan perasaan
Dia takkan kecewakan hamba yang berharap padaNya

Dan bait-bait indahpun mengalun
Indah, membuat tertegun
Indah mengalun damai, meredam api dalam diri
Kini, saatnya ikhlas menyerahkan diri
Saatnya ikhlas bertarung demi impian yang tak akan terkubur

Perangpun usai, daya telah habis hingga ke nadir
Tak mampu lagi aku bertarung, tak ada lagi yang bisa kulakukan
Kecuali bait-bait indah dan doa yang mengalun
Tinggal kini serahkan diri pada ketetapan di langit

Pena dan tinta ini masih menari
Menari lembut menulis catatan kisah seorang pejuang
Tiada berhenti menari hingga akhirnya kisah ini dapat ditutup dengan syukur
Dan segala puji bagi yang berkuasa di langit
Kisah ini pun akhirnya dapat kututup dengan syukur dan cita
Tapi pena kan terus menari, menuliskan kisahku hingga akhir nanti
Demikianlah kisah bab ini kutulis
Hanyalah salah satu bab dari berjilid-jilidnya kisah kehidupan
Inilah salah satu goresan tinta yang berkilau dalam kisahku
Kisah yang kumulai dengan cita dan doa
Kisah yang kuisi dengan perjuangan, doa, dan harapan
Kisah yang kuakhiri dengan cita dan syukur

Telah kuakhiri satu bab ini dengan puji syukur
Tapi sesingguhnya perjalanan ini belumlah berakhir
Pena ini masih terus menari
Karena mimpi yang sesungguhnya masih diperjuangkan
Karena mimpi yang abadi masih belum terwujud
Demikinlah kisah sebuah mimpi kecil untuk mencapai mimpi yang abadi

Dan lembaran kisah baru telah siap tuk dituliskan...