Brain Power (Bagian 1)
Yap! Kali ini saya akan sedikit mengulas tentang “brain power” atau bisa diartikan sebagai kekuatan otak, yah, maksudnya potensi-potensi yang terdapat pada otak, gitu lho! Oia, seelum mulai lebih jauh, mari samakan presepsi bahwa otak yang akan kita bahas ini bukanlah otak-otak yang enak dimakan itu (hehe.. garink!) tapi, otak manusia! Ya otak yang ada di balik tengkorak kita yang keras itu. Sebagaimana kita tau, otak merupakan pusat dari sistem syaraf yang ada pada tubuh kita. Seluruh informasi dan rangsangan (impuls) yang masuk ke tubuh kita akan diolah di sini untuk kemudian di berikan tanggapan. Selain itu, otak merupakan modal utama kita dalam belajar dan mencapai kesuksesan (karena untuk sukses utuh ilmu, dan ilmu diperoleh dari belajar, bertul?!) untuk itulah, penting sekali bagi kita untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh otak kita ini. Maka dari itu, jangan kemana-mana, tetaplah pada chanel kesayangan kita ini, http://strike-ardhy.blosgspot.com jangan kemana-mana! (emang tipi?!)
Tentang otak
Yap, tadi kita sudah bicara sedikit tentang otak, nah, sekarang saya akan mencoba mengutip apa yang dikatakan buku Quantum Learning karangan Bobbi dePorter dan Mike Hernacki tentang otak, “Otak manusia adalah suatu massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini. Inilah satu-satunya organ yang paling berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan (lingkungan yang baik pula), otak yang berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif selama lebh dari 100 tahun”. Subahanallah. Hebat bukan otak kita! Dan tentunya Penciptanya pasti luar biasa hebat, betul?!
Rumus-rumus potensi otak
Tenang-tenang.. yang saya maksud di sini bukanlah rumus seperti yang kita temukan di buku fisika, rumus yang saya maksud ini ialah untuk mempermudah pemahaman kita tentang potensi-potensi yang ada pada otak, maka potensi-potensi tersebut dikelompokkan ke dalam rumus-rumus sederhana. Rumus-rumus tentang potensi otak ini adalah:
· 2.
(dua) maskudnya, otak kita ini terbagi dalam 2 belahan, yaitu otak kiri dan otak kanan. Keduanya berhubungan dan saling bekerja sama, namun masing-masing bertanggung jawab terhadap cara berpikir yang berbeda. Otak kiri, selain mengatur koordinasi tubuh bagian kanan, juga merupakan bagian otak yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya logis, sekuensial, linear, dan rasional. Singkatnya, otak kiri berhubungan dengan hal-hal yang membutuhkan nalar dan pemikiran, seperti belajar atau bekerja. Sementara otak kanan, bertanggung jawab terhadap hal-hal yang sifatnya acak, tidak teratur, intuitif dan holistik, atau singkatnya, otak kanan berhubungan dengan emosi, perasaan dan hal-hal yang berkaitan dengan seni. Untuk mencapai potensinya yang maksimal, kedua belahan ini harus dimanfaatkan secara seimbang! Jangan berat sebelah, karena justru akan mengakibatkan stres lho! Lagipula, bukanlah setiap hal yang berlebihan itu tidak baik? Betul?! Dan perlu diwaspadai juga, kebanyakan cara belajar yang diterapkan di Indonesia cenderung hanya menitikberatkan pada perkembangan otak kiri, nah lho!
· 3
(tiga). Maksudnya, otak kita terdiri dari 3 bagian utama , yaitu bagian otak reptil (mirip dengan otak pada reptil), bagian otak mamalia (mirip dengan otak pada mamalia), dan neokorteks (bagian yang paling “canggih”, yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya).
Potensi-potensi yang terdapat pada bagian otak reptil, berkaitan dengan fungsi-fungsi motorik, insting mempertahankan hidup, makan, wilayah, refleks, dan “hadapi” atau “lari”. Jadi bagian inilah yang membuat kita bisa melakukan gerakan untuk menaggapi sesuatu secara cepat (refleks), menghindari bahaya, dan mengambil tindakkan cepat ketika terdesak (“hadapi” atau “lari”).
Bagian yang kedua, otak mamalia, memiliki potensi-potensi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosional dan kognitif. Artinya, pada bagian ini tersimpan perasaan dan memori kita. Selain itu, bagian ini juga bertanggung jawab terhadap bioritmik tubuh kita, seperti pola tidur, tekanan darah, denyut jantung, metabolisme, imunitas, gairah sexual, dll. Karena emosi dapat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, maka penting sekali untuk menjaga emosi kita untuk selalu positif, agar seluruh sistem dalam tubuh kita juga bekerja dengan baik.
Dan, bagian yang ketiga, neokorteks. Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, ini adalah bagian paling canggih dari otak manusia, karena disinilah kecerdasan manusia “tinggal”, sehingga manusia dapat memproses dengan baik pesan-pesan yang diterima oleh kelima inderanya. Proses-proses yang berasal dari pengaturan ini diantaranya penalaran, berpikir secra intelektual, memuat keputusan, bahasa, dan penemuan ide (gagasan), dll.
Agar suatu informasi dapat diproses dengan baik, ia harus mencapai bagian neokorteks, karena disinalah kecerdasan berada, yang akan membuat keputusan/respon yang kita terhadapnya sesuai, sebagaimana mestinya atau merupakan keputusan dan respon yang terbaik untuk mengahdapi masalah/hal-hal seperti itu. Dan agar suatu informasi/rangsangan dapat mencapai neokorteks, diperlukan emosi yang tenang (ketenagan). Itulah mengapa disaat kita marah/emosi tidak terkendali, yang kita lakukan cenderung tidak rasional dan justru memuat keadaan lebih buruk lagi. Nah lho!
· 8 +1
apa pula ini?! Hoho... delapan plus satu! Maksudnya, dalam otak kita (dan setiap manusia di dunia) terdapat 8 kecerdasan khas, dan satu yang merupakan kecerdasan yang utama. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya;
8 kecerdasan khas itu terdiri dari:
1. kecerdasan linguistk, bagaimana sesorang dapat menggunakan kata-kata secara efektif dalam berbicara, dsb.
2. kecerdasan matematis, kecerdasan yang berhubungan dengan angka-angka dan penalaran.
3. kecerdasan spasial, yang berhubungan dengan presepsi visual dan spasial.
4. kecerdasan kinestetis, kecerdasan yang berhubungan dengan jasmani, atau bagaimana seseorang menggunkan tubuhnya untuk mengekspresikan ide atau emosinya.
5. kecerdasan musikal, berhubungan dengan bagaimana seseorang mengapresiasi atau berhubungan dengan musik, syair, maupun nada.
6. kecerdasan intrapersonal, bagaimana seseorang me-manage dirinya.
7. kecerdasan interpersonal, bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, beradaptasi dengan perilaku orang lain, memahami perasaan orang lain, bergaul, dsb.
8. kecerdasan naturalis, yaitu, bagaimana seseorang memahamai dan peduli terhadap lingkungan di sekitanya, flora dan fauna, gejala-gejala alam, dll.
dan, satu lagi kecerdasan yang utama, yaitu kecerdasan spiritual. Mengapa kecerdasan spiritual disebut sebagai kecerdasan yang utama? Karena kecerdasan spiritual ini akan sangat mempengaruhi kecedasan-kecerdasan yang lain, artinya, apabila kecerdasan spiritual seseorang buruk, maka kecerdasan yang lainnyapun akan ikut buruk, atau dimanfaatkan di jalan yang buruk! Begitupun sebaliknya, bila kecerdasan spiritual seseorang baik, maka akan baik pula kecerdasan yang lainnya. Oia, kecerdasan spiritual itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memaknai peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan positif (positif thinking/berprasangka baik).
Nah, itulah sedikit ulasan mengenai potensi-potensi yang terdapat pada otak kita. Pada tulisan menngenai Brain Power selanjutnya, insya Allah akan lebih dalam lagi kita mengkaji tentang 8 + 1 kecerdasan yang ada di otak kita serta tentang gelombang otak yang berkaitan dengan konsentrasi kita ketika belajar. Satu hal penting lagi, secara umum struktur otak manusia itu sama satu dengan yang lainnya. Jadi potensi yang kita miliki sama dengan yang dimiliki oleh Einstein, Alva Edison, dan orang-orang hebat lainnya! Ok!!!
Referensi:
· Seminar dengan judul “Brain Power” yang diselenggarakan oleh ILNA Leaning Center, Bogor, dengan trainernya Bapak Yono S. Sabtu, 12 Januari 2008.
· Bobbi dePorter & Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa.
Yap! Kali ini saya akan sedikit mengulas tentang “brain power” atau bisa diartikan sebagai kekuatan otak, yah, maksudnya potensi-potensi yang terdapat pada otak, gitu lho! Oia, seelum mulai lebih jauh, mari samakan presepsi bahwa otak yang akan kita bahas ini bukanlah otak-otak yang enak dimakan itu (hehe.. garink!) tapi, otak manusia! Ya otak yang ada di balik tengkorak kita yang keras itu. Sebagaimana kita tau, otak merupakan pusat dari sistem syaraf yang ada pada tubuh kita. Seluruh informasi dan rangsangan (impuls) yang masuk ke tubuh kita akan diolah di sini untuk kemudian di berikan tanggapan. Selain itu, otak merupakan modal utama kita dalam belajar dan mencapai kesuksesan (karena untuk sukses utuh ilmu, dan ilmu diperoleh dari belajar, bertul?!) untuk itulah, penting sekali bagi kita untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh otak kita ini. Maka dari itu, jangan kemana-mana, tetaplah pada chanel kesayangan kita ini, http://strike-ardhy.blosgspot.com jangan kemana-mana! (emang tipi?!)
Tentang otak
Yap, tadi kita sudah bicara sedikit tentang otak, nah, sekarang saya akan mencoba mengutip apa yang dikatakan buku Quantum Learning karangan Bobbi dePorter dan Mike Hernacki tentang otak, “Otak manusia adalah suatu massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini. Inilah satu-satunya organ yang paling berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan (lingkungan yang baik pula), otak yang berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif selama lebh dari 100 tahun”. Subahanallah. Hebat bukan otak kita! Dan tentunya Penciptanya pasti luar biasa hebat, betul?!
Rumus-rumus potensi otak
Tenang-tenang.. yang saya maksud di sini bukanlah rumus seperti yang kita temukan di buku fisika, rumus yang saya maksud ini ialah untuk mempermudah pemahaman kita tentang potensi-potensi yang ada pada otak, maka potensi-potensi tersebut dikelompokkan ke dalam rumus-rumus sederhana. Rumus-rumus tentang potensi otak ini adalah:
· 2.
(dua) maskudnya, otak kita ini terbagi dalam 2 belahan, yaitu otak kiri dan otak kanan. Keduanya berhubungan dan saling bekerja sama, namun masing-masing bertanggung jawab terhadap cara berpikir yang berbeda. Otak kiri, selain mengatur koordinasi tubuh bagian kanan, juga merupakan bagian otak yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya logis, sekuensial, linear, dan rasional. Singkatnya, otak kiri berhubungan dengan hal-hal yang membutuhkan nalar dan pemikiran, seperti belajar atau bekerja. Sementara otak kanan, bertanggung jawab terhadap hal-hal yang sifatnya acak, tidak teratur, intuitif dan holistik, atau singkatnya, otak kanan berhubungan dengan emosi, perasaan dan hal-hal yang berkaitan dengan seni. Untuk mencapai potensinya yang maksimal, kedua belahan ini harus dimanfaatkan secara seimbang! Jangan berat sebelah, karena justru akan mengakibatkan stres lho! Lagipula, bukanlah setiap hal yang berlebihan itu tidak baik? Betul?! Dan perlu diwaspadai juga, kebanyakan cara belajar yang diterapkan di Indonesia cenderung hanya menitikberatkan pada perkembangan otak kiri, nah lho!
· 3
(tiga). Maksudnya, otak kita terdiri dari 3 bagian utama , yaitu bagian otak reptil (mirip dengan otak pada reptil), bagian otak mamalia (mirip dengan otak pada mamalia), dan neokorteks (bagian yang paling “canggih”, yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya).
Potensi-potensi yang terdapat pada bagian otak reptil, berkaitan dengan fungsi-fungsi motorik, insting mempertahankan hidup, makan, wilayah, refleks, dan “hadapi” atau “lari”. Jadi bagian inilah yang membuat kita bisa melakukan gerakan untuk menaggapi sesuatu secara cepat (refleks), menghindari bahaya, dan mengambil tindakkan cepat ketika terdesak (“hadapi” atau “lari”).
Bagian yang kedua, otak mamalia, memiliki potensi-potensi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosional dan kognitif. Artinya, pada bagian ini tersimpan perasaan dan memori kita. Selain itu, bagian ini juga bertanggung jawab terhadap bioritmik tubuh kita, seperti pola tidur, tekanan darah, denyut jantung, metabolisme, imunitas, gairah sexual, dll. Karena emosi dapat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, maka penting sekali untuk menjaga emosi kita untuk selalu positif, agar seluruh sistem dalam tubuh kita juga bekerja dengan baik.
Dan, bagian yang ketiga, neokorteks. Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, ini adalah bagian paling canggih dari otak manusia, karena disinilah kecerdasan manusia “tinggal”, sehingga manusia dapat memproses dengan baik pesan-pesan yang diterima oleh kelima inderanya. Proses-proses yang berasal dari pengaturan ini diantaranya penalaran, berpikir secra intelektual, memuat keputusan, bahasa, dan penemuan ide (gagasan), dll.
Agar suatu informasi dapat diproses dengan baik, ia harus mencapai bagian neokorteks, karena disinalah kecerdasan berada, yang akan membuat keputusan/respon yang kita terhadapnya sesuai, sebagaimana mestinya atau merupakan keputusan dan respon yang terbaik untuk mengahdapi masalah/hal-hal seperti itu. Dan agar suatu informasi/rangsangan dapat mencapai neokorteks, diperlukan emosi yang tenang (ketenagan). Itulah mengapa disaat kita marah/emosi tidak terkendali, yang kita lakukan cenderung tidak rasional dan justru memuat keadaan lebih buruk lagi. Nah lho!
· 8 +1
apa pula ini?! Hoho... delapan plus satu! Maksudnya, dalam otak kita (dan setiap manusia di dunia) terdapat 8 kecerdasan khas, dan satu yang merupakan kecerdasan yang utama. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya;
8 kecerdasan khas itu terdiri dari:
1. kecerdasan linguistk, bagaimana sesorang dapat menggunakan kata-kata secara efektif dalam berbicara, dsb.
2. kecerdasan matematis, kecerdasan yang berhubungan dengan angka-angka dan penalaran.
3. kecerdasan spasial, yang berhubungan dengan presepsi visual dan spasial.
4. kecerdasan kinestetis, kecerdasan yang berhubungan dengan jasmani, atau bagaimana seseorang menggunkan tubuhnya untuk mengekspresikan ide atau emosinya.
5. kecerdasan musikal, berhubungan dengan bagaimana seseorang mengapresiasi atau berhubungan dengan musik, syair, maupun nada.
6. kecerdasan intrapersonal, bagaimana seseorang me-manage dirinya.
7. kecerdasan interpersonal, bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, beradaptasi dengan perilaku orang lain, memahami perasaan orang lain, bergaul, dsb.
8. kecerdasan naturalis, yaitu, bagaimana seseorang memahamai dan peduli terhadap lingkungan di sekitanya, flora dan fauna, gejala-gejala alam, dll.
dan, satu lagi kecerdasan yang utama, yaitu kecerdasan spiritual. Mengapa kecerdasan spiritual disebut sebagai kecerdasan yang utama? Karena kecerdasan spiritual ini akan sangat mempengaruhi kecedasan-kecerdasan yang lain, artinya, apabila kecerdasan spiritual seseorang buruk, maka kecerdasan yang lainnyapun akan ikut buruk, atau dimanfaatkan di jalan yang buruk! Begitupun sebaliknya, bila kecerdasan spiritual seseorang baik, maka akan baik pula kecerdasan yang lainnya. Oia, kecerdasan spiritual itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memaknai peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan positif (positif thinking/berprasangka baik).
Nah, itulah sedikit ulasan mengenai potensi-potensi yang terdapat pada otak kita. Pada tulisan menngenai Brain Power selanjutnya, insya Allah akan lebih dalam lagi kita mengkaji tentang 8 + 1 kecerdasan yang ada di otak kita serta tentang gelombang otak yang berkaitan dengan konsentrasi kita ketika belajar. Satu hal penting lagi, secara umum struktur otak manusia itu sama satu dengan yang lainnya. Jadi potensi yang kita miliki sama dengan yang dimiliki oleh Einstein, Alva Edison, dan orang-orang hebat lainnya! Ok!!!
Referensi:
· Seminar dengan judul “Brain Power” yang diselenggarakan oleh ILNA Leaning Center, Bogor, dengan trainernya Bapak Yono S. Sabtu, 12 Januari 2008.
· Bobbi dePorter & Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa.
nice post, just visit motherrpower.blogspot.com
BalasHapusif you want to download any software